Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Cara menentukan niche blog: tips & langkah praktis

Membuat blog itu mudah, yang sulit dari dari blogging adalah menulis dengan topik yang konsisten. Cara paling mudah adalah dengan menentukan niche blog terlebih dahulu.

Cara menentukan niche blog: tips & langkah praktis
Table of Contents

Membuat blog itu mudah. Anda hanya perlu membeli domain, hosting, install WordPress, dan voila! Anda sudah memiliki blog.

Anda mulai menulis dengan rutin, banyak ide di kepala Anda. Untuk 10 post pertama dirasa mudah, tapi post ke 11 dan seterusnya, apa yang sebaiknya Anda tulis?

Yup, hal terseulit dari blogging bukanlah membuat blog, tetapi menulis di blog.

Ada masa-masa di mana kita memiliki energi dan ide yang banyak. Ketika itu blogging terasanya menyenangkan.

Tetapi, ada juga saat-saat di mana kita stuck bingung untuk menulis apa. Bukan karena tidak ada topik, tetapi apakah tulisan itu nantinya ada yang baca atau tidak.

Atau profit yang tidak kunjung membaik.

Oke, di tulisan ini saya akan coba membagikan pengalaman saya bagaimana saya memilih topik blog, menentukan tulisan blog. Tidak sembarangan, tetapi sudah terencana. Tujuan akhirnya tentunya untuk profit.

Yang perlu Anda tahu

Ketika awal-awal saya mulai menekuti blogging, saya menulis apa saja yang ingin saya tulis. Isinya bisa personal bisa juga tidak. Saya tidak memikirkan niche blog saat itu, toh trafik tetap berkembang.

Tetapi ketika tahun 2014-2016, trafik blog saya mulai turun.

Saya tidak tahu apa yang terjadi.

Dan ternyata, masalahnya ada pada topik blog saya yang tidak beraturan. Blog saya bisa dibilang gado-gado, saya menulis apa yang sedang ramai diperbincangkan. Google update saat itu lebih memfavoritkan blog dengan niche tertentu.

Sejak saat itu saya membagi blog saya ke beberapa topik, tetapi recovery-nya tidak berjalan semudah itu.

Mengapa blog niche lebih unggul?

Selain alasan yang saya sebutkan di atas. Ada masalah lain dari blog gado-gado.

Masalahnya adalah trafik yang sulit dikonversi menjadi profit.

Saat itu saya hanya mengandalkan AdSense dan placement ads di blog saya. Kliknya sih lumayan, tetapi harga per klik dari klik tersebut sangat amat rendah.

Berbeda halnya jika saya memakai niche blog. Jika saya menyertakan high paying keyword, dengan jumlah trafik yang sama, pendapatannya bisa sampai 10x lipat.

Itu jika dari Ads

Kelebihan lain niche blogging dibandingkan blog gado-gado adalah kemudahan untuk berjualan. Entah itu dengan afiliasi produk yang relevan atau produk Anda sendiri. Potensi keuntungannya bisa sampai 20x lebih besar dibandingkan profit dari Ads.

Menarik bukan?

Lalu bagaimana cara memilih niche blog?

Beberapa pertimbangan menentukan niche blog

1. Pahami perbedaan mendasar: niat dan upaya

Perbedaan mencolok dari blog gado-gado dan blog niche, selain dari kontennya biasanya juga karena niat atau effort-nya.

Blog niche biasanya dibuat dengan effort lebih besar. Sementara blog gado-gado dibuat secara asal-asalan.

Dengan effort yang lebih besar ini, biasanya mendorong kita untuk lebih effort juga memikirkan UI/UX blog, lebih effort juga untuk promosi blog, dan lebih effort juga untuk memikirkan tulisan blog yang relevan.

Sekarang, posisikan Anda sebagai pembaca blog. Mana yang lebih Anda percaya? blog dengan effort atau blog yang asal-asalan.

Chain of effort ini yang justru memudahkan kita sebagai blogger untuk “menjual” blog niche. Karena kita:

  • Lebih mudah untuk mencari ide blog post
  • Lebih mudah untuk marketing karena audience tertarget
  • Lebih mudah memilih produk yang ingin di promosikan (afiliasi), karena audience tertarget

2. Temukan passion dan keahlian Anda

Lantas bagaimana menentukan niche blog ini?

Membuat blog niche tidak mudah, perlu effort. Karena syarat utama membuat blog niche adalah Anda memiliki expertise di bidang Anda.

Tidak pun sebenarnya tidak apa-apa, seiring berjalan Anda bisa belajar (biasanya hobi). Dengan syarat apa yang menjadi topik bukan YMYL (Your Money Your Life). Seperti niche kesehatan dan keuangan, topik ini spesial dan seharusnya dibahas oleh expert-nya.

Jika masih bingung, coba jawab pertanyaan berikut dan renungkan.

  • Apa pekerjaan Anda sehari-hari, biasanya ini menjadi rutinitas Anda?
  • Kegiatan apa yang sering Anda lakukan, tetapi bukan pekerjaan?
  • Komunitas seperti apa yang Anda aktif di dalamnya?
  • Sesuatu yang tidak pernah membuat bosan melakukannya

Dengan menjawab pertanyaan ini, saya harapkan Anda tersadarkan apa yang menjadi minat Anda. Dari situlah ide blog niche yang bisa Anda buat.

3. Analisis potensi niche: pasar dan tren

Terkadang hobi saja tidak cukup. Ada hobi yang dimiliki banyak orang, ada juga hobi yang sangat jarang dimiliki orang.

Target ideal niche blog adalah hobi yang dimiliki banyak orang, tetapi sedikit yang membahasnya. Jika seperti ini, dipastikan blog Anda tidak akan pernah sepi.

Jangan salah, ada juga hobi yang sedikit diminati, tetapi dimiliki orang-orang premium. Selama hobi ini legal, Anda akan mudah memonetisasi blog dengan topik ini.

Pada intinya, market value dari hobi ini penting. Cara termudah untuk reset market value niche blog adalah dengan melihat bidding iklan. Anda bisa cek di google AdWords.

Tetapi…

Pertimbangkan juga keberlangsungan dari topik blog yang Anda pilih. Apakah trennya bagus atau tidak. Contoh, tahun 2016, topik “batu akik” sangatlah trending, iklan-iklannya mahal. Tetapi tren “batu akik” ini tidak berlangsung lama, hanya satu tahun saja.

5. Manfaatkan blog niche untuk UMKM

Jika Anda pemilik usaha UMKM

100% Anda membuat blog seputar usaha yang Anda jalani. Dengan begitu, usaha Anda akan terbantu dari segi marketing dan reach. Anda bisa mempromosikan usaha Anda, produk Anda.

Saya mengamati, belum banyak UMKM di Indonesia yang memanfaatkan blog sebagai alat marketing.

Pesan saya jika Anda masuk ke kategori ini, buat konten yang relevan. Bukan asal mencari trafik saja. Karena saya pernah melihat ada blog dari hosting ternama yang justru isi dari blognya membuat saya tidak ingin membeli produknya.

Jadi, be wise dengan konten Anda. Konten Anda menentukan brand yang Anda kembangkan.

Kesimpulan: Saatnya Memulai Blog Niche Anda

Jadi tunggu apa lagi?

Setelah membeli hosting dan domain. Langkah selanjutnya adalah menentukan topik atau niche blog yang Anda minati/kuasai. Selanjutnya, buat content plan selama 1 tahun ke depan.

Meskipun effort-nya lebih banyak, tetapi dalam jangka panjang, akan memudahkan Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan, Anda bisa berkomentar di blog ini, bergabung di forum, atau subscribe email. Saya akan dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda.

Suka topik ini?

Subscribe email Titiknadi.com untuk mendapatkan update mingguan tulisan-tulisan dari blog ini langsung ke email Anda.

We won't send you spam. Unsubscribe at any time.

delivery man

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *