Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Saya tinggalkan Genesis dan GeneratePress, saya buat sendiri (free to download)

Pada akhirnya saya tidak lagi memakai Genesis atau GeneratePress. Saya membuat theme sendiri yang tidak kalah feature reach, SEO ready, dan tentunya responsive.

Table of Contents

Akhirnya saya membuat tema sendiri. Setelah mencoba berbagai tema, saya tidak bisa menemukan tema yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan saya.

Sejak 2012, saya selalu menggunakan tema berbasis Thesis Framework. Tema ini sangat ringan dan sederhana, tetapi sangat *powerful* untuk di-custom.

Namun, karena pertimbangan dukungan Gutenberg dan perubahan arah WordPress, saya memutuskan untuk beralih ke Genesis dari StudioPress. Saya menggunakan Genesis dari 2018 hingga 2021.

Sayangnya, pasca-COVID dan setelah diakuisisi oleh WPEngine, StudioPress tidak lagi sama. Temanya tidak mati, tetapi pengembangan dan pembaruannya sangat lambat. Praktis tidak ada update lagi. Sejak saat itu, saya beralih ke GeneratePress.

Tidak lama kemudian, Desember 2024 kemarin, saya memutuskan untuk beralih dari WordPress ke ClassicPress. Karena GeneratePress adalah tema berbasis blok, tema ini tidak kompatibel dengan ClassicPress. Akhirnya, saya menggunakan tema bawaan ClassicPress dengan sedikit modifikasi.

Sekarang, saya mengembangkan tema baru dengan DNA dan pengetahuan yang saya dapatkan setelah menggunakan Thesis, Genesis, dan GeneratePress. Tema ini mendukung WordPress dan ClassicPress sekaligus.

TLDR; Download Mitosis Theme: Unduh Mitosis (via Github)

Memperkenalkan Mitosis Theme

Tema ini tidak se-highly customizable seperti Thesis, Genesis, atau GeneratePress. Saya tidak mencoba untuk mencakup 100% use case pengguna WordPress.

Namun, saya jamin, jika Anda terbiasa dengan edit CSS dan sedikit PHP, tema ini sangat fleksibel untuk diubah sesuai kebutuhan.

Mitosis Theme
Mitosis Theme. Bisa digunakan baik untuk WordPress maupun ClassicPress.

Keresahan saya selama menggunakan WordPress adalah banyaknya plugin berbayar untuk fitur yang sebenarnya bisa didapatkan secara gratis. Di tema ini, fitur-fitur tersebut saya sediakan gratis dan native support, seperti:

Schema Type

Secara bawaan, schema post adalah Blog Post. Dengan schema yang bisa diatur, mesin pencari akan lebih mudah mengidentifikasi apakah blog Anda dibuat untuk artikel berita atau artikel blog biasa.

Blog post schema bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan SEO Anda.
*Schema* blog *post* bisa diatur sesuai kebutuhan SEO Anda.

Table of Contents (Daftar Isi)

Setting table of content dalam post
Pengaturan *table of content* dalam *post*

Anda bisa mengatur apakah ingin menampilkan atau menyembunyikan daftar isi dalam post Anda.

Jika tulisan cukup panjang, Table of Contents akan membantu pembaca. Sebaliknya, jika tulisan hanya news update singkat, Anda bisa menonaktifkannya.

Support 3 Layouts

Support 3 layout
Support 3 *layout*

Kadang, saya ingin menampilkan layout yang berbeda dengan halaman utama (Home). Apakah itu 1 kolom, 2 kolom, atau 3 kolom. Mitosis Theme mendukung ketiga pilihan layout tersebut.

Biasanya, use case-nya adalah: Jika web digunakan untuk berita, layout yang digunakan adalah 3 atau 2 kolom. Tetapi jika untuk blog, layout 1 kolom sudah cukup.

Tidak hanya itu, Anda bisa membedakan layout unik per-post, atau home/archive.

Tema Mitosis juga mendukung related post berdasarkan Tag dan Kategori. Anda bisa mengatur berapa banyak *related post* yang ingin ditampilkan,

meta apa saja yang ingin ditampilkan (tanggal, penulis, atau komentar),

dan apakah ingin diurutkan berdasarkan tanggal atau tidak.

Responsive Ready

Tentu saja, responsif adalah fitur wajib. Mitosis Theme beradaptasi dengan baik di berbagai perangkat, menyesuaikan lebar dan tinggi layar.

Masih Banyak Lagi

Selain fitur-fitur yang saya sebutkan di atas, tema ini bersifat modular. Anda bisa mencopot dan menambahkan fitur-fitur tertentu.

.
├── archive.php
├── assets
│   ├── fonts
│   │   ├── demo-files
│   │   │   ├── demo.css
│   │   │   └── demo.js
│   │   ├── demo.html
│   │   ├── fonts
│   │   │   ├── mitosis.eot
│   │   │   ├── mitosis.svg
│   │   │   ├── mitosis.ttf
│   │   │   └── mitosis.woff
│   │   ├── Read Me.txt
│   │   ├── selection.json
│   │   └── style.css
│   ├── js
│   │   ├── main.js
│   │   └── search.js
│   └── styles
│       └── single.css
├── comments.php
├── footer.php
├── functions.php
├── header.php
├── inc
│   ├── comments.php
│   ├── customizer.php
│   ├── featured-image.php
│   ├── layout-template.php
│   ├── meta-boxes.php
│   ├── pagination.php
│   ├── related-posts.php
│   ├── schema.php
│   ├── tax-meta.php
│   ├── template-tags.php
│   └── toc.php
├── index.php
├── screenshot.png
├── searchform.php
├── sidebar-left.php
├── sidebar-right.php
├── single.php
├── style.css
└── template-parts
    ├── content-none.php
    └── content.php

Demo

Sebelum menggunakan Mitosis, inilah tampilan titiknadi dengan tema bawaan ClassicPress. Klik di sini untuk melihat tampilan sebelumnya.

Setelah menggunakan Mitosis. Klik di sini untuk melihat demo.

Unduh (Download)

Saya tekankan bahwa Mitosis Theme ini gratis dan open source. Saya tidak menjual tema ini. Anda bebas mendistribusikan tema ini tanpa perlu khawatir dengan lisensi.

Saya hanya berpesan, mohon hargai saya sebagai pembuat tema dengan mencantumkan situs web ini atau sumber unduhan tema, ketika Anda mendistribusikan Mitosis.

Saat ini, tema ini masih dalam status beta release. Silakan tinggalkan komentar di sini atau kirim email kepada saya untuk melaporkan bug atau memberikan saran fitur.

Unduh Mitosis (via Github)

Suka topik ini?

Subscribe email Titiknadi.com untuk mendapatkan update mingguan tulisan-tulisan dari blog ini langsung ke email Anda.

We won't send you spam. Unsubscribe at any time.

delivery man

2 thoughts on "Saya tinggalkan Genesis dan GeneratePress, saya buat sendiri (free to download)"

  1. translate

    kok tidak ditaruh la di wordpress.org?

    lalu dipromosikan di komunitas wp id, rame deh itu

    kalau dilihat mitosis ini lebih cocok buat yang paham css dan php
    sayangnya buat saya yang bloger murni anti coding, harus belajar lagi

    saya tertarik karana bisa tambah tipe schema sendiri

    oh ya, kalau tekan tab dari email di kolom komentar, dia langsung loncat ke website, bukan ke komentar dulu

    1. Nadiar

      Owalah, thanks mas atas feedbacknya. Saya perbaiki soon.

      > kok tidak ditaruh la di wordpress.org?

      Masih banyak bug mas, saya coba untuk pemakaian terbatas dulu. Nanti ketika sudah cukup stabil saya publish. Dan iya mas, karena Theme nya masih classic, jadinya opsi-opsi editingnya masih harus hands-on langsung ke kode css atau php nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *