Minggu yang lalu saya sempat menulis keresahan saya terhadap AI: Alasan kenapa saya tidak perlu overthinking terhadap AI, di tulisan itu saya menekankan jika AI adalah multiplier untuk manusia.
Sejak menulis tulisan itu, saya malah memikirkan sekenario-sekenario lain. Saya membayangkan apa jadinya dunia untuk 10 tahun kedepan, akan seperti apa AI nantinya. Akan seperti apa dunia ini nantinya.
Saat tulisan ini dibuat, model AI baru sudah dikenalkan, Google Gemini 2.0.
Sebagai yang memakai AI untuk coding, saya biasanya memakai Claude Sonet. Ketika mencoba Gemini 2.0, saya cukup amaze. Alasannya karena response yang diberikan lebih cepat, akurat, dan harganya yang sangat murah.
Poin saya adalah AI ini berkembang sangat cepat, terlebih sekarang seperti ada katalis (karena deepseek dan model AI yang lainnya). Continue reading “Bersahabat dengan AI: bagaimana AI mengubah cara kita belajar”